“Komunitas Bikeberry masih ada, toh?” begitu jawaban Hadi DJ, salah satu founder Bikeberry Surabaya saat dihubungi oleh Bonggo, ketua Bikeberry Surabaya.

Memang, dalam rangka ulang tahun Bikeberry yang ke-10, Bonggo menghubungi satu per satu founder Bikeberry Surabaya. Tujuannya ingin mempersatukan anggota yang sudah lama vakum dengan anggota baru.

“Intinya, kami ingin menjalin silahturahmi. Karena dalam perjalanan sepuluh tahun komunitas ini banyak anggota datang dan pergi,” bilang Bonggo.

Hasilnya, hari Minggu, 11 November bertempat di Kedai Taman di kawasan Gayungsari, Surabaya menjadi ajang temu kangen. Sekitar 125 orang anggota Bikeberry Surabaya hadir.

“Tak hanya anggota Bikeberry saja yang hadir. Tapi ada juga dari Folding Bike Sidoarjo, Ngalam Folding Bike, 031Brompton Surabaya, Seliboyo, Sepeda Vintage Surabaya, dan lainnya,” imbuh Fahmi, kordinator acara ulang tahun Bikeberry ini.

Acara yang digelar di tanggal cantik 11-11-18 ini bermula dari gowes keliling kota. Start dari kawasan Raya Darmo menyusuri hingga Mayjen Sungkono. Lalu Villa Bukit Mas, Gunungsari, Karah, Kebonsari, dan akhirnya finis di Kedai Taman.

Sengaja memilih tempat ini karena luas, dan bernuansa taman sehingga tidak formal. “Yang penting sarapan pagi ini soto yang sangat enak dan tidak terlalu berat,” tutur Fahmi lantas tertawa. Potong nasi tumpeng sebagai lambang syukuran jadi acara utama. Dilanjutkan dengan menggelar lomba games agar meriah. 

Kurnia Adi sempat kecewa. “Saya kira pesta pagi ini akan banyak sate. Karena sejinah itu biasanya digunakan saat kita pesan sate seporsi isi sepuluh tusuk,” tukasnya.

Tapi kekecewaan Kurnia sirna setelah banyaknya doorprize yang mencapai 80 unit dibagi-bagikan. “Yang banyak doorprizenya adalah kebutuhan rumah tangga. Paling ditunggu adalah TV LED 32 inci,” tutur Fahmi.

Founder Bikeberry Surabaya. (dari kiri) Bonggo, Hari Herlambang, Johny Ray, Hadi DJ, dan Ricky Antonio 

Yang mengesankan, semua founder Bikeberry Surabaya bisa hadir di Minggu pagi ini. “Kita tidak percaya, komunitas yang kita dirikan secara iseng bisa bertahan hingga sepuluh tahun. Dan semoga makin eksis terus hingga sejinah lagi dan lagi dan lagi,” bilang Hari Herlambang, salah satu founder.

Ricky Antonio, salah satu founder Bikeberry menambahkan bahwa Bikeberry adalah sama dengan Surabaya Folding Bike. “Dahulu, sepuluh tahun lalu, berawal dari grup gowes MTB dan road bike yang berkomunikasi via gawai Blackberry. Lalu kita beri nama komunitas Bikeberry. Nah, banyak anggota yang juga punya sepeda lipat. Akhirnya dibentuklah Surabaya Folding Bike. Orang-orangnya juga sama,” ceritanya panjang lebar.

Sejatinya, Bikeberry Surabaya berulang tahun setiap tanggal 28 Oktober. Tapi, untuk tahun ini sengaja diundur, memilih tanggal cantik. “Seperti orang kawinan, cari tanggal cantik 11 November. Jadi mudah diingat,” tutup Fahmi yang berterima kasih pada Toyota Auto2000 Wiyung yang telah mendukung acara ini. Selamat ulang tahun, Bikeberry Surabaya! (mainsepeda)

 

Populer

Pesona Selo “Ring of The Fire”, Sensasi Menanjak Membelah Merapi dan Merbabu
Bananabotcage , Bawa Pisang Semudah Bidon  
WX-R Vorteq Tokyo Edition: Pinarello Jadi Terkesan Murah
Sebentar Lagi, Era Ban Airless dan Anti Bocor?
Bosan Gowes di Jalan? Ke Laut Aja…
FSA dan Ritchie Sembunyikan Kabel di Semua Sepeda
Liv EnviLiv Disc Brake, Sepeda Aero Khusus Perempuan
Sentuhan Baru Cannondale di EF Education First Pro Cycling
Meriah Menanjak dengan 15 Warna Jersey
De Rosa SK Pininfarina: Logo Baru, Frame Aero Baru