Even gowes menanjak paling heboh di Indonesia, Bromo KOM Challenge 2019, bakal bertambah lagi gengsinya. Para pemenang King dan Queen of the Mountain bukan hanya meraih hadiah uang tunai terbesar, tapi juga Piala Pangdam V Brawijaya.

Pengumuman tersebut disampaikan penyelenggara dari Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS), usai audiensi dengan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, di Surabaya.

“Adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan besar bisa mengumumkan Piala Pangdam V Brawijaya untuk seluruh pemenang Bromo KOM Challenge 2019. Apalagi, Bapak Arif Rahman adalah seorang cyclist sejati, dan telah memprakarsai Brawijaya Cycling Club di Jawa Timur, yang anggotanya telah mencapai ribuan orang,” kata Azrul Ananda, penggagas even menanjak ke Bromo ini.

Mayjen TNI Arif Rahman, Pangdam V Brawijaya (tengah) bersama tim dari AA SoS dan SUB Jersey. 

Pangdam V Brawijaya secara pribadi telah menjadi peserta di Bromo KOM Challenge 2018 lalu. Pengalaman itu sangat berkesan. Dia berharap, even 2019 akan berlangsung lebih meriah lagi. Apalagi even pada 16 Maret 2019 itu akan start dari Lapangan Kodam V Brawijaya di Surabaya, serta menyertakan kategori baru untuk sepeda lipat dan Brompton.

“Saya sudah merasakan betapa beratnya melewati tanjakan Bromo. Diperlukan kekuatan fisik dan mental yang tangguh untuk mencapai garis finis. Karena itu, pada even Bromo KOM 2019, saya akan memberikan penghargaan kepada para pemenang di setiap kategori,” kata Mayjen TNI Arif Rahman.

Mayjen TNI Arif Rahman, Pangdam V Brawijaya (nomor 823) saat mengikuti even Bromo KOM Challenge 2018.

Bromo KOM Challenge 2019 memang memberi kesempatan bagi berbagai usia dan kalangan. Di kategori lomba, ada untuk kelas Men dan Women Elite, yaitu untuk atlet profesional. Lalu ada kategori kelompok umur hingga 55 tahun ke atas, terbagi setiap lima tahun.

Bagi yang tidak ingin berlomba, ada peloton non-kompetitif, di mana para peserta akan berangkat dikawal marshal dan road captain. Di kelompok non-kompetitif ini, lawannya adalah diri sendiri, karena harus finis sebelum cut off time bila ingin mendapatkan piagam dan medali.

Khusus untuk kategori sepeda lipat dan Brompton, peserta tidak ikut start di Surabaya, melainkan langsung di Pasuruan. Untuk dua kategori sepeda ini, semua peserta berangkat dalam kelompok yang sama, tapi ada hadiah untuk finisher tercepat.

Semua peserta akan mendapatkan timing chip.

Menurut penyelenggara dari AA SoS dan Strive Nutrition Products, yang didukung SUB Jersey dan OtakOtak Event Organizer, jumlah peserta diperkirakan akan mencapai 1.000 orang, bisa lebih.

Bukan tidak mungkin, jumlah itu bisa tercapai sebelum pergantian tahun. Antusias pendaftaran secara online di Mainsepeda.com telah melebihi ekspektasi. “Baru dibuka 1 November lalu, di pertengahan November ini sudah menembus angka 250 peserta,” ungkap Azrul. (*)        

 

Populer

Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Swap Meet Pertama di 2020, Berhasil Jual Brompton Explore
Zipp 303 Firecrest Terbaru Tantang Kita Ubah Pola Pikir
Tao Geoghegan Hart Juara Overall, Filippo Ganna Sapu Time Trial
Podcast Main Sepeda Eps 37: Etika E-Bike, untuk Transportasi atau Sport?
Inikah Tahun Richie Porte Juara Tour de France?