Gara-gara disalip cyclist kakek-kakek berusia 60 tahun di tanjakan coffee Eva di daerah Ambarawa, Subhan berubah total! Berubah orientasi bersepedanya. Berubah pula pilihan sepedanya.
Dulu, tahun 2011, Subhan memulai bersepeda menggunakan sepeda gunung Polygon Xtrada 3. “Iseng aja ikut teman-teman kantor bersepeda berburu hadiah hiburan even fun bike yang sedang booming waktu itu,” tutur Subhan yang bertugas di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah.
Tapi, sepulang dari Tour de Borobudur 2011 setelah disalip kakek-kakek itu, Subhan mengandangkan sepeda gunung Polygon. Langsung beli sepeda road bike merek Mosso. Hari demi hari, dilalui oleh Subhan dengan latihan menggunakan road bike.
Subhan bersama Focus Izalco Max yang dijuluki blue bird alias burung biru.
Sehari-hari, pria kelahiran 4 Desember 1981 ini latihan bersepeda keliling kota Semarang kira-kira 50-70 km. “Kadang juga gowes menanjak ke gunung Pati,” imbuh warga komplek Akpol kawasan Sultan Agung, Semarang ini.
Hari ini, tujuh tahun kemudian, bukan lagi berburu hadiah hiburan even fun bike. Tapi hadiah serius berupa podium balap kerap diraihnya. Terutama podium even balap amatir non profesional. Subhan sangat aktif mengikuti even turing sepeda.
Dan biasanya di setiap even turing, ada segmen khusus untuk balapan memperebutkan KOM. “Hitung-hitung, mengetes kemampuan dan hasil latihan saya selama ini,” tuturnya merendah.
Piala lomba sepeda pertama yang diraih Subhan dari even Sarangan Challenge 2013 yang diserahkah oleh Kapolres Magetan.
Paling membanggakannya adalah saat berhasil merebut juara satu di even Sarangan Challenge 2013. “Wuih… itu momen tak mungkin saya lupakan seumur hidup. Pertama kali ikut even besar langsung berhasil juara satu. Pertama kali pakai sepeda karbon Giant TCR. Pertama kali juga masuk koran nasional!,” ceritanya bangga bisa mengalahkan 400 cyclist peserta Sarangan Challenge.
Selepas even lomba pertama ini, Subhan terus keranjingan ikut lomba-lomba di even lainnya. Apalagi keluarga sangat mendukung aktifitas ini. “Istri saya sangat senang kalau saya menang. Pernah, uang hadiah lomba Tour de Prambanan sebesar tiga juta langsung diambil istri dan dibelikan cincin,” tutur suami dari Rikha Astriani lantas tertawa.
Tapi bukanlah materi yang jadi incaran sang istri. Menurutnya, dengan konsistensi dapat meraih prestasi. Itu yang Subhan ajarkan ke anak-anaknya. “Jadi learning by doing, agar mereka juga termotivasi untuk belajar agar juara di sekolah, seperti saya berhasil juara di lomba sepeda,” harap ayah dari Akmal Faiz Ali Khadafi dan Daffa Faizan Khadafi.
Subhan dan keluarga.
Subhan tidak egois, seringnya uang hadiah pembinaan itu digunakan untuk makan-makan bersama teman-teman komunitas Tendbir Semarang. Sisanya, dibelikan sepatu sepeda atau jersey atau upgrade komponen.
Dalam waktu dekat ini, pria berpangkat Inspektur Dua Polisi (IPDA) ini konsentrasi latihan menanjak. Targetnya adalah menjadi pemenang di even Bromo KOM Challenge 2019 yang akan digelar 16 Maret 2019 nanti.
“Bromo KOM Challenge 2018, saya berhasil peringkat empat. Sedikit lagi podium dan itu harus saya raih tahun depan!” tekadnya.
Subhan (nomor 246) saat mengikuti Antangin Bromo KOM Challenge 2018.
Subhan mengaku sudah delapan kali berganti sepeda. Dan saat ini sangat cocok dengan Focus Izalco Max warna biru. “Panggilan mesranya, my blue bird alias burung biruku. Kita sering “terbang” kenceng di tanjakan maupun flat,” tutur pria yang pernah gowes Semarang-Jakarta-Bogor sejauh 400 km dalam tiga hari.
Saking sayangnya dengan sang burung biru, servis rutin sebulan sekali pasti dilakukan. Setiap selesai digunakan, pasti dibersihkan dulu sebelum Subhan mandi.
Dari bersepeda, Subhan juga mendapatkan penghargaan dari negara. Saat itu, Menpora Imam Nahrawi memberikan penghargaan kepada anggota Polri yang berprestasi di bidang olahraga. Kategori menembak, judo, dan balap sepeda.
Subhan menerima penghargaan dari Menpora, Imam Nahrawi.
“Kebetulan saya dapat penghargaan dari kategori balap sepeda. Dilihat dari banyaknya saya menjuarai lomba balap sepeda,” bangga Subhan yang mengaku sudah mengikuti 40 lomba balap sepeda dan berhasil meraih podium sebanyak 31 kali ini.
Pemberian penghargaan itu dilaksanakan di Akademi Kepolisian pada saat acara pembukaan Posimaptar (Pekan Olahraga Siswa, Mahasiswa, dan Taruna) tanggal 6 November 2018.
Selain penghargaan dari Menpora itu, Subhan juga terkenal sebagai polisi yang paling fit. “Sejak dahulu hingga sekarang, Test Kesampataan Jasmani untuk kelompok umur, saya selalu nomor satu,” ceritanya bangga.
Buat pria kelahiran Wonosobo, gowes adalah hidupnya dan akan dijalaninya sampai kapanpun. “Saya ini bukan lagi hobi bersepeda, tapi sudah pada tahap cinta dan gila dalam bersepeda!” tutup pengoleksi satu road bike dan tiga sepeda MTB ini. (mainsepeda)