Di penghujung tahun 2018 , pemerintah Belanda memberikan penghargaan untuk atlet terbaik dari berbagai cabang olahraga. Dan dari balap sepeda, Tom Dumoulin serta Anna van der Breggen berhasil meraihnya hari Senin, 3 Desember.

Penganugerahan ini hasil dari voting orang-orang profesional di bidangnya juga dari khalayak umum. Sayangnya, Tom Dumoulin tidak bisa hadir di The Annual Wielergala di Den Bosch. Pasalnya, pembalap Team Sunweb ini sedang sakit.

Tetapi melalui rekaman video, pria 28 tahun ini mengatakan sangat berterima kasih atas penghargaan terbesar yang berhasil diraihnya lima tahun berturut-turut ini.

“Agak tidak percaya saya bisa mendapatkannya. Apalagi saya harus bersaing dengan Mathieu van der Poel dan Niki Terpstra. Ini adalah tahun yang baik sekali untuk pembalap Belanda dan saya bersyukur bisa terpilih menjadi yang terbaik,” tuturnya dalam rekaman video itu.

Dan, Iwan Spekenbrink, manager Team Sunweb yang menerima penghargaan mewakili Tom Dumoulin. Di sepanjang 2018, para pembalap asal Belanda ini begitu dominan. Van de Poel berhasil menjadi pembalap Belanda pertama yang meraih “triple crown” secara nasional.

Pembalap 23 tahun ini memenangkan juara nasional road race, cyclo-cross, dan mountain bike. Terpstra memenangkan Tour of Flanders, E3-Harelbeke, dan Le Samyn. Dan juga podium di Paris-Roubaix.

Sedangkan sang pembalap terbaik Belanda, Tom Dumoulin berhasil meraih juara dua di Giro d’Italia dan Tour de France. Di kejuaraan World Championship, berhasil finis kedua balap time trial dan peringkat empat balap road race.

Selain pembalap pria, pembalap sepeda wanita juga dianugerahi gelar sebagai pembalap terbaik Belanda. Dan tahun ini berhasil diboyong oleh Van der Breggen.

Ini adalah kali ketiga secara berurutan sejak 2015, pembalap Boels Dolmans mendapatkan penghargaan ini. Pembalap berusia 28 tahun ini sangat dominan ketika memenangkan Strade Bianche, Tour of Flanders, La Fleche Wallonne, dan Liege-Bastogne-Liege. Dan terakhir, Van der Breggen juga sangat mendominasi kejuaraan dunia dengan finis sendirian.

“Tahun ini banyak kesuksesan yang berhasil saya raih. Sangat membahagiakan tahun depan saya bisa berlomba mengenakan rainbow jersey,” tuturnya.

Anne Van der Breggen.

Pesaing terdekatnya, Annemiek van Vleuten berhasil dikalahkannya. Tetapi Van Vleuten tetap mendapatkan penghargaan khusus yaitu Oranye-Nassau.

Yakni penghargaan kepada pembalap yang membuat kontribusi besar terhadap sekelilingnya. Van Vleuten mendapatkan kecelakaan dan patah tulang saat berlaga di World Championship, tetapi masih terus membalap dan membantu Van der Breggen meraih juara dunia. Dan dirinya finis peringkat tujuh.

“Van Vleuten adalah seorang pejuang sejati. Tidak kenal menyerah. Seseorang yang jatuh dan bangkit lagi menatap masa depan. Dia adalah contoh terbaik untuk atlet maupun non atlet,” puji Bruno Bruins, menteri olahraga Belanda saat memberikan penghargaan. (mainsepeda)

Annemiek van Vleuten.

 

Populer

Juara Dunia Lima Kali Comeback di Banyuwangi International BMX 2019
Shimano Akhiri Dominasi Mavic di Tour de France
Team Sky Dominasi TTT, Kwiatkowski Yellow Lagi
Julian Alaphilippe Menang, Dario Cataldo Menangis
The MULE: Jadi Mudah Membawa Apapun
Cervelo S5 Disc: Pakai Stem Model “V” dan Fork Model “Jepit”
Tips Memilih Komponen agar Sepeda Tampil Elegan
Victor Campenaerts Apes, Primoz Roglic Menang Lagi
Tabrakan Besar di Km Terakhir, Sam Bennett Tak Terkejar
Makassar Cycling Club Siapkan Dua Event untuk 2020