Movistar Bagi Tugas, Quintana Fokus Tour de France

| Penulis : 

Tim asal Spanyol, Movistar, punya ambisi memenangi grand tour di musim 2019. Untuk mencapainya, mereka membagi tugas pada tiga superstarnya. Mikel Landa, Nairo Quintana, dan sang juara dunia Alejandro Valverde bakal punya fokus berbeda. Rencana ini disampaikan saat peluncuran tim di Madrid, Selasa, 18 Desember.

Untuk grand tour pertama, Giro d’Italia, Mikel Landa akan jadi andalan utama, didukung oleh Alejandro Valverde.

Untuk Tour de France, Nairo Quintana bakal habis-habisan jadi kapten. Mikel Landa ditugaskan untuk menjadi pendukung.

Alejandro Valverde bakal jadi yang utama di Vuelta a Espana, di kandang Movistar. Di sini pula, Quintana bakal hadir sebagai pendukung.

Pembagian tugas ini sangat kontras dengan strategi Movistar pada 2018, saat ketiganya sama-sama jadi kapten di Tour de France (dan gagal meraih juara!).

Eusebio Unzue, bos Movistar, benar-benar ingin meraih kemenangan besar pada musim WorldTour 2019 nanti. Pada 2018 mereka sukses memenangi 27 lomba, tapi tidak satu pun grand tour. “Target kami adalah memenangi sebuah grand tour,” tandasnya.

Bagi Quintana, strategi ini tentu memberinya ketenangan ekstra. Pembalap Kolombia ini telah memenangi Giro d’Italia (2014) dan Vuelta a Espana (2016). Hanya Tour de France yang belum berhasil dia dapatkan, walau sudah dua kali finis runner-up (2013 dan 2015).

Rute Tour de France 2019 juga bisa membantu, karena fokus ke tanjakan dan minim time trial. “Ambisi saya masih sama. Saya ingin mencapai target utama kami, seperti yang disampaikan Eusebio (Unzue),” kata Quintana yang kini sudah berusia 28 tahun.

Kalau berhasil mencapai target, maka Movistar meraihnya di tahun istimewa. Tahun 2019 adalah tahun ke-40 tim tersebut. Sebelumnya tim ini dikenal dengan berbagai nama, mulai dari Reynolds pada 1980 hingga Caisse d’Espange sebelum berubah jadi Movistar pada 2011.

Dalam peluncuran tim itu, muncul pula sepeda Canyon Ultimate CF SLX terbaru untuk Valverde. Corak juara dunianya sekarang lebih putih dan “halus,” berupa beberapa lingkaran kecil pelangi UCI. Sebelumnya, pada lomba-lomba akhir 2018, warna pelanginya jauh lebih besar dan mencolok. (mainsepeda)

Foto : Bettini dan twitter Movistar

 

Populer

Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Penyelenggara Baru, Rute Senangkan Sprinter
Cyclist Tak Suka Istri Perhatian
Cavendish Belum Habis, Mantap Tatap Tour de France
Ada Timing Chip untuk Peserta Bromo KOM
Lebih Ringan, Mulus, dan Universal
reTyre, Semenit Ganti Tapak Ban Sepeda
Main MTB di Bogor, ke Mana Aja?
Ted King dan Keough Juara Dirty Kanza, Acker dan Rusch Menang Edisi 563 Km
Selalu Ada Cerita Lucu dan "Dusta" di Setiap Gowesnya