Cannondale SystemSix Diluncurkan di Surabaya

| Penulis : 

Sepeda aero Cannondale, SystemSix diluncurkan di Surabaya. Untuk mengenalkan sepeda baru ini ke publik, Cyclecorp, salah satu retailer Cannondale mengadakan ride bersama komunitas road bike Surabaya.

Lebih dari 100 cyclist gabungan dari berbagai komunitas seperti Surabaya Road Bike Community (SRBC), FreedomCC, Free Bike Indonesia (FBI), dan lainnya membentuk peloton yang cukup besar saat menyusuri jalanan di Minggu pagi, 20 Januari itu.

Start dari Wdnsdy Café di Surabaya Town Square, rombongan cyclist mengarah ke Kedamean dan Wonoayu Sidoarjo lalu berakhir di Wdnsdy Café setelah menempuh jarak 68 km.

Lebih dari 100 cyclist menikmati hidangan sambil berdiskusi ringan dengan Mario Adhitama, Julius Hadyanto, dan Dion Manangka dari Cyclecorp tentang Cannondale SystemSix ini.

Julius menjelaskan bahwa SystemSix ini adalah sepeda aero yang diklaim tetap ringan dipakai untuk climbing. “Downtubenya besar dan kokoh mantap sebagai sepeda aero,” tukasnya.

Menurut majalah Tour Mag 2019, tambah Julius, Cannondale SystemSix adalah sepeda paling aero. “Hanya diperlukan 203 watt untuk mencapai kecepatan 45 kmh,” tukasnya.

Pria ramah ini juga menambahkan bahwa banyak fitur unggulan di sepeda merek Amerika ini. “Stem dan handlebar aero nampak menyatu tapi itu terpisah. Crank juga udah dilengkapi dengan power meter tinggal bayar pengaktifannya saja,” imbuhnya.

Saat ini, Cannondale SystemSix tersedia dalam tiga tipe. “Semuanya dijual full bike. Dua yang paling utama adalah Systemsix Evo Himod. Ini versi karbon terbaiknya. Dilengkapi komponen Shimano Dura-Ace Di2 atau Ultegra Di2. Tipe ketiga menggunakan karbon biasa jadi harganya bisa lebih ekonomis,” bilang Mario.

Rudi Soedarso penasaran dengan SystemSix ini. “Biasanya sepeda aero itu bobotnya berat dan berpengaruh saat nanjak. Jujur saya penasaran dan ingin mencoba test bike-nya,” tutup anggota komunitas Free Bike Indonesia. (mainsepeda)

           

Tim Cyclecorp. Julius Hadyanto (kiri), Mario Adhitama (tiga dari kiri), dan Dion Manangka (dua dari kanan).

Foto : Dewo Pratomo

 

Populer

Kesalahan Cyclist Pemula: Duduk Mengangkang, Celana Dalam, atau...
Hiyaaaaa, Sudah Muncul Pinarello Dogma F12
“Meditasi” ala Endot, Turing Ribuan Kilometer dengan Sepeda Lipat
Specialized Diverge Makin Senggol Ranah MTB, Ada Versi Flat Bar
Customize Pakai Spidol dan Cat
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Grupset Rotor 13-speed Ini Bisa Mengubah Dunia!
Mike Pryde Kenalkan Langsung Chapter2 Rere
Wdnsdy AJ62: Performance Nyaman untuk Cyclist Indonesia
Carla, Sepeda Berbahan Olahan Batu