Awal tahun, agenda utama komunitas sepeda adalah launching jersey. Itu yang dilakukan juga oleh Surabaya Road Bike Community (SRBC). Hari Minggu tanggal 3 Maret dipilih untuk launching jersey. Ada yang istimewa. SRBC mengusung semangat peduli dan berbagi.

Ride bersama seluruh anggota SRBC dan komunitas se-Surabaya sebanyak 200 cyclist jadi agenda utama. Rute yang diambil, start dari Jatimexpo Ahmad Yani lalu menuju Sidoarjo bersama Kombes Pol Rudi Setiawan, Kapolrestabes Surabaya. Ride berakhir di D’Kantin di kawasan ITATS raya MERR.

Di sini, puncak acara digelar. Mulai pengenalan para founder SRBC yang mengenakan jersey terbaru mereka. Warna kuning masih jadi identitas karena warna ini sudah digunakan sejak tahun 2011.

Yang unik, desain jersey SRBC untuk 2019 ini melibatkan seluruh anggota SRBC. Jadi konsepnya dari cyclist, untuk cyclist dan oleh cyclist. “Desain jersey kami sayembarakan. Siapapun boleh ikut mendesain. Ada banyak sekali desain yang masuk. Akhirnya kita pilih dua desain yakni milik Kurniadi dan Mochamad Amdani,” tutur Khoiri.

Desain Kurniadi ini sangat Surabaya. Ada patung Suro, Boyo dan tugu pahlawan. Cocok dengan tema SRBC yang ingin mengedepankan kota Surabaya sebagai homebase.

“Ada sedikit sentuhan batik parang di lengan sebagai simbol budaya asli Indonesia. Di belakang bergambar motif fun cycling dan bendera Indonesia,” tutur Kurniadi yang aktif di komunitas Bikeberry.

SRBC mempercayakan pembuatan jersey yang dijual dengan harga 500 ribu ini ke tangan cyclist, Bagus Ramadhani, bos SUB Jersey.

“Jersey 2019 kami kali ini sangat mengedepankan nuansa cyclist dan bangga produk dalam negeri,” bilang Syaifullah Toha, salah satu founder SRBC.

Di acara launching jersey ini, ada yang berbeda. SRBC mengusung semangat peduli dan berbagi. “Kali ini, launching tidak identik dengan pesta. Kita ingin berbagi dengan sesama yang lebih membutuhkan,” tutur Khoiri.

“Kami bisa mengumbulkan sumbangan dari para anggota dan kas internal. Sehingga bisa memberi kepada 5 panti yang berasal dari berbagai latar belakang agama masing-masing dana sebesar 8,5 juta dan 100 kg beras,” imbuh Syaiful.

Lima panti yang mendapatkan berkat adalah Yayasan yatim piatu Bismar al Mustaqim, Panti Asuhan Bhakti Luhur, Rumah Warung Dhuafa, Yayasan Mutiara Berkah Indonesia, dan Panti Werdha Usia.

Acara berlangsung gayeng dan penuh keakraban dipandu oleh MC Fitri Ismi yang juga seorang cyclist. Sekaligus Dosen salah satu universitas terkenal di Surabaya.

“Kita harus hidup sehat. Untuk itu perlu olahraga. Bersepeda itu fun dan membuat sehat secara jasmani. Juga psikologi karena bisa berinteraksi dengan banyak cyclist lain,” tutupnya lalu melontarkan game dan kuis untuk membuat suasana jadi hidup.(mainsepeda)

 

Populer

Gaviria Menang Photo-Finish, Bernal Amankan Golden Jersey
Mads Pedersen Pernah Gagal di Sepak Bola dan Bulu Tangkis
Jangan Pinjam Sadel Punya Istri
Akhirnya Cannondale Punya Sepeda Aero
Pakai RD Berkopling supaya Rantai Tidak Lompat-Lompat
Modifikasi Yeezy Boost Jadi Clipless  
Peter Sagan Umumkan Cerai sambil Buru Kemenangan
Ini Dia Enam Kafe Sepeda Keren di Indonesia
Hanya 250 Unit, Specialized Tarmac SL6 World Champion
SRAM Red eTap AXS 12-Speed: SEMUA Serba Berubah!