Komunitas sepeda asal Jombang, Bangers merayakan ulang tahun ke-enamnya hari Minggu, 10 Maret. Bertepatan dengan ulang tahun itu, Bangers juga merilis jersey baru mereka.
“Jadi ulang tahun kali ini, kita membagi-bagikan kado berupa jersey baru ke teman Bangers,” buka Ronny Hartono Yudy, pengurus Bangers. Sebenarnya ulang tahun komunitas Bangers adalah tanggal 14 Februari, tetapi karena kesibukan anggotanya dan kesiapan jersey baru, maka perayaan ini diundur menjadi 10 Maret.
Yang menyenangkan di acara anniversary ini adalah kebersamaan dengan anggota yang jarang bisa kumpul saat gowes rutin Bangers. Ada 50 cyclist anggota Bangers hadir hari Minggu itu.
Mereka tidak sendiri. Ditemani anggota komunitas lainnya. Seperti 50 cyclist anggota MRT Kediri, 10 cyclist KRAFT Kediri, 30 cyclist JMC Jombang, dan 10 cyclist anggota SURAM Jombang.
"Selain dihadiri oleh beberapa komunitas itu, ada juga undangan sponsor dan marshal yang biasa menemani Bangers turing,” imbuh Ronny. Riding jadi menu wajib, total 170 cyclist riding bersama dengan rute Badas Pare. Start dari markas MOX photography dan menempuh jarak 60 km hingga finis di Ringin Contong Foodcourt.
Acara di Ringin Contong Foodcourt penuh dengan canda tawa. Pasalnya, mereka membuat penghargaan-penghargaan khusus untuk anggota.
Penghargaan “Paling Banyak Alasan Tidak Gowes” disabet Tonce. Climber of the Year diraih Andik, Sprinter of the Year direbut Hafis. Bangers juga memberi penghargaan untuk cyclist yang paling tepat waktu, yakni Yoyon.
“Anggota baru kami namanya Kristian itu sangat militan dan semangat gowes, jadi kami anugerahi penghargaan Rookie of the Year,” bilang Ronny. Dan terakhir, penghargaan untuk Cak Esso sebagai Cyclist Maniac.
Resep jitu komunitas yang awalnya bernama Endomundo ini bisa menjaga kekompakan selama enam tahun adalah kebersamaan yang solid. “Bangers singkatan dari kata Jombang-ers. Nama panggilan dari komunitas lain. Lalu kami utak-atik jadilah Bangers. Kami tanpa ketua atau founder. Fokus pada kebersamaan dan kekeluargaan. Jadi apabila ada masalah, even, atau rencana kegiatan kita akan bahas bersama hingga tuntas. Inilah keunikan kita, kebersamaan diutamakan,” jelas Suhardi Wijaya, salah satu dedengkot Bangers.
Sama halnya dalam membahas jersey baru Bangers. Suhardi duduk bersama anggota Bangers lainnya untuk menentukan desain dan warna. “Tidak ada alasan atau filosofi khusus dalam pemilihan warna. Bangers belum pernah pakai warna biru. Jadi tahun ini disepakati kita coba warna itu,” tuturnya.
Desain juga simpel dengan nama komunitas Bangers di dada. Menurut Mahesa Alfa, salah satu anggota, agar Bangers selalu di hati dan diingat oleh anggotanya serta mudah dikenali oleh masyarakat.
Menatap 2019 dengan jersey baru dan semangat baru, membuat Bangers ingin memasyarakatkan olahraga sepeda yang bisa menyehatkan Jombang. Tidak itu saja, Bangers juga punya misi mendidik bibit-bibit muda pecinta sepeda balap untuk ikut serta dalam berbagai even maupun lomba.
“Kita ingin berpartisipasi dalam kemajuan kota Jombang dari sisi olahraga sepeda. Sekaligus bisa mengenalkan daerah wisata Jombang, Wonosalam dan sekitarnya dengan bersepeda,” tutup Suhardi. (mainsepeda)
Foto : MOX Photography