Jangan ragukan lagi kemampuan sepeda lipat dan Brompton dalam menaklukkan tanjakan. Herbana Bromo KOM Challenge menantang para pengguna sepeda lipat dan Brompton untuk gowes menuju Wonokitri, Bromo.
Dan tantangan itu disambut oleh 108 cyclist menggunakan sepeda lipat berbagai merek dan 76 cyclist menggunakan Brompton untuk mengikuti even tanggal 16 Maret itu.
Terbukti para jawara dua kelas ini, bisa menyelesaikan tantangan gowes menanjak hingga setinggi 2.000 meter ini di bawah time limit jam 13.30.
Yohanes Viktor Hadi dari komunitas Brompton Malang Squad berhasil membukukan waktu 2 jam 18 menit dan 58 detik. Meskipun Viktor berhasil menjadi KOM kelas Brompton tapi dirinya masih kurang puas.
“Saat latihan saya bisa mencatatkan waktu 1 jam 16 menit. Tapi saat even kemarin lebih buruk satu jam. Ternyata kendala di cuaca yang sangat panas. Saat latihan jam tujuh pagi sudah menanjak, tapi saat even menanjak baru jam 9.30 pagi,” tuturnya.
Yohanes Viktor Hadi dari komunitas Brompton Malang Squad.
Lalu disusul oleh Semmy Lim dari Galunggung Folding Bike Tasikmalaya yang lebih lambat 40 menit dari Viktor. Dan juara ketiga direbut oleh cyclist Surabaya, Yoyok Subagiono dari 031Brompton dengan waktu 2 jam 59 menit 22 detik.
“Ini bukti nyata bahwa Brompton bisa digunakan untuk sepedaan serius. Dan kemampuannya untuk menanjak sangat mumpuni,” bangga Yoyok. Bagaimana dengan kelas sepeda lipat?
Tidak terlalu beda jauh waktunya dengan Brompton. Burhanudin dari Teladan Cycling Community didapuk menjadi KOM yang menyelesaikan rute ini dalam waktu 2 jam 31 menit 19 detik.
Lalu disusul oleh Wahyu Yudhy Yudica yang lebih lambat 12 menit. Dan juara tiga disabet Sonny Wahyudi dari Jakarta. Dengan waktu 2 jam 49 menit 19 detik.
Sonny Wahyudi dari Jakarta.
“Saya sudah lima kali ikut even Bromo ini. Dan selalu menggunakan road bike. Saat tahu bahwa dibuka kelas Sepeda Lipat, saya langsung daftar karena ini sensasi baru. Saya pakai sepeda lipat Tyrell standar hanya menggunakan crank 52-36 dan sproket 11-28,” tutur Sonny.
Sonny mengaku bangga meskipun sepeda lipat tapi bisa menyalip banyak pengguna road bike. Bahkan dirinya sempat bergabung dengan peloton besar yang semuanya berisi road bike.
Yang unik, meskipun panitia memberi dispensasi untuk dua kelas ini boleh start dari GOR Pasuruan, tetapi 11 cyclist asal Brompton Monas Club (BMC) memilih start dari Lapangan Kodam Surabaya.
Komunitas Brompton Monas Club (BMC) saat pengambilan starter kit di Wdnsdy Cafe Surabaya.
“Rugi kalo start dari Pasuruan, kurang puas. Apalagi dari Surabaya ke Pasuruan kan flat saja. Kami percaya diri untuk tidak tertinggal,” tutur Henri, salah satu anggota BMC. Sembilan anggota BMC bisa finis ke Wonokitri, Bromo meskipun sudah di luar time limit.
"Hanya satu yang lulus di bawah time limit yaitu Benni Suryawiguna dan hanya dia yang berhak mendapatkan medali keren itu," ujar Henri.
Benni Suryawiguna dari BMC.
Raymond Siarta, bos Velomix Bike Shop, partner sponsor even Herbana Bromo KOM Challenge ini sangat kagum dengan kemampuan cyclist maupun sepedanya.
“Saya apresiasi semangat tinggi peserta kelas Sepeda Lipat dan Brompton ini. Mereka tidak mau dipandang sebelah mata oleh cyclist road bike,” tuturnya. Sayangnya, tidak ada peserta perempuan yang finis di bawah time limit jam 13.45.
“Luar biasa, sepeda dengan ban mungil ternyata bisa finis ke Wonokitri, Bromo meskipun dengan susah payah karena harus menjaga putaran kaki konstan dan pandai-pandai memainkan kombinasi gir,” tutup Raymond. (mainsepeda)
Hasil Lomba Herbana Bromo KOM Challenge 2019
Brompton Men Category
1. Yohanes Viktor Hadi Brompton Ngalam Squad 2:18:58
2. Semmy Lim Galunggung Folding Bike Tasikmalaya 2:54:00
3. Yoyok Subagiono 031 Bromptom 2:59:22
Sepeda Lipat Men Category
1. Burhanudin Teladan Cycling Community 2:31:19
2. Wahyu Yudhy Yudica 2:43:55
3. Sonny Wahyudi 2:49:19
Juara lomba kelas Sepeda Lipat Herbana Bromo KOM Challenge 2019.
Juara lomba kelas Brompton Herbana Bromo KOM Challenge 2019.
Komunitas Sepeda Lipat Seribu Sungai Banjarmasin.
Komunitas Brompton Owner Group Indonesia (BOGI).
Komunitas RatjoenCC Malang dan Spinwarriors Jakarta.
Komunitas Surabaya Folding Bike.