Salah satu produsen sepeda paling kondang di dunia, Pinarello, ikut meluncurkan senjata terbarunya menjelang Paris-Roubaix, Minggu, 14 April ini. Merek Italia itu akan mensuplai Team Sky dengan Pinarello Dogma FS. Yaitu sepeda penakluk jalanan berbatu yang dilengkapi suspensi elektronik di depan dan belakang.

Ini bukan kali pertama Pinarello punya suspensi untuk jalanan berbatu. Pada 2015 mereka sudah melengkapi Dogma K8s dengan suspensi di antara seat stay dan seatpost, bernama DSS1.0. Dua tahun kemudian sistem itu dikembangkan pada Dogma K10s jadi sistem elektronik, bernama eDSS2.0.

Suspensi yang bisa meredam kejut hingga 10-20 mm itu dikembangkan oleh perusahaan Italia, HiRide.

Tahun ini, Pinarello menurunkan sistem lebih kompleks lagi pada Dogma FS. Pada bagian depan dan belakang! Dinamai DSAS (Dogma Smart Adaptive System).

Pada bagian belakang, masih mirip dengan yang lama, tapi bisa bergerak naik-turun hingga 11 mm. Menurut Pinarello ini bisa meredam rata-rata 42 persen dari total getaran/guncangan yang menghantam buritan sepeda.

Pada bagian depan, suspensi berupa metal coil spring (per) berada di dalam headtube yang lebih lebar. Secara hydraulic suspensi ini bisa bergerak hingga 20 mm.

Canggihnya, sistem suspensi ini bisa aktif atau non-aktif secara otomatis. Pemakaian gyroscope dan accelerometer bisa mendeteksi kapan jalanan berubah dari mulus ke kasar, kemudian mengaktifkan suspensi sesuai kebutuhan.

Atau, pengendara bisa mengaktifkan atau mematikannya secara manual lewat control interface di downtube. Bisa juga lewat aplikasi pada smartphone atau Garmin.

Baterai untuk sistem suspensi ini berada di dalam seat tube.

Secara umum, frame Dogma FS ini menggunakan bahan karbon T1100, sama seperti Dogma F10. Tapi, ada satu elemen yang mendapat sambutan pertanyaan dari para pengamat: Bahwa frame ini hanya bisa menampung ban hingga 28 mm. Sementara banyak sepeda tipe ini bisa menampung hingga 30 mm. Bahkan Specialized Roubaix baru bisa hingga 33 mm.

Oh ya, sesuai kemauan Team Sky sejauh ini, Dogma FS ini juga masih menggunakan sistem rim brake. Tim itu termasuk tim terkaya di WorldTour, dan hingga hari ini masih belum menggunakan disc brake!

Pinarello dan Team Sky percaya sepeda ini bisa membantu tim tersebut mengejar hasil baik di Paris-Roubaix, yang terkenal dengan rute berbatu “menakutkan.”

“Paris-Roubaix adalah sebuah lomba di mana sepeda bisa ikut menentukan kemenangan atau kekalahan. Sebuah lomba berat yang ditentukan di sederetan rute berbatu, di mana kontrol sepeda sangatlah krusial. Dogma FS adalah kombinasi sempurna antara frame terbaik dan teknologi elektronik terbaik untuk sepeda,” kata Fausto Pinarello, bos perusahaan yang berpusat di Treviso itu. (mainsepeda)

 

 

Populer

Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Tao Geoghegan Hart Juara Overall, Filippo Ganna Sapu Time Trial
Cavendish Belum Habis, Mantap Tatap Tour de France
Ada Timing Chip untuk Peserta Bromo KOM
Lebih Ringan, Mulus, dan Universal
reTyre, Semenit Ganti Tapak Ban Sepeda
Main MTB di Bogor, ke Mana Aja?
Ted King dan Keough Juara Dirty Kanza, Acker dan Rusch Menang Edisi 563 Km
Selalu Ada Cerita Lucu dan "Dusta" di Setiap Gowesnya
Rule #1 sampai #3, Pokoknya Harus Turuti Aturan!