Dealton Nur Arif Prayogo berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Pria asal Purwokerto ini berhasil menduduki peringkat kelima balap sepeda kelas ITT kategori Men Elite di King Cup Thailand Road Championship Series 3 2019 di Chantaburi, Thailand, 17 Mei lalu.

Menurut Dealton, rute rolling sejauh 30 km itu sangat menantang. Pasalnya, arah angin berubah-ubah. “Harus tiga kali loop. Saat berangkatnya angin dari belakang dan samping. Beda dengan saat baliknya, angin dari depan dan samping,” tuturnya.

Jadi, Dealton harus mengatur pace sekaligus menjaga keseimbangan sepeda Wdnsdy TT Bike andalannya agar tidak goyang. “Harus stabil dan konsisten mengikuti racing line biar efektif efisien waktu,” jelasnya.

Di kelas Men Elite, terdapat 29 pembalap. Dan seluruhnya adalah peserta asal Thailand. Hanya Dealton yang asal Indonesia. Meski begitu, Dealton mampu menunjukkan prestasinya dengan finis tercepat kelima.

“Lawan paling berat Peerapol Chawchiangkwang karena dia adalah tim continental dari Thailand,” bilangnya. Anggota klub KGB Racing ini sanggup mencatatkan waktu 41 menit 35 detik. Tertinggal 1,5 menit dari sang juara satu.

Pengalaman sangat berharga untuk Dealton bisa merasakan kompetisi di Thailand ini. Bisa merasakan aspal jalanan kasar tetapi tidak ada lubang. “Saya pompa ban belakang 130 psi masih terasa empuk,” tukasnya.

Dealton sudah mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengikuti balapan kelas nasional Thailand tapi terbuka juga untuk pembalap internasional di Chantaburi, Thailand ini. Latihan rutin Sudirman Loop dan Tarkam loop dijalani olehnya.

Saat ini pembalap berusia 25 tahun ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba ITT di Singapura akhir Juni. “Juga ada balapan lagi di Thailand setelah dari Singapura itu. Serta beberapa lomba di Indonesia,” tutup Dealton. (mainsepeda)

        

Dealton Nur Arif Prayogo bersama Roy Widhijanto, coach KGB Racing.

 

 

 

 

 

Populer

BMC Timemachine Road 01: Ketika Bidon Justru Bikin Lebih Aero
Nilai Sejarah Membuat Prama Jatuh Cinta Pada Sepeda Tua
Mads Pedersen Pernah Gagal di Sepak Bola dan Bulu Tangkis
Colnago C64; Makin Modern, Masih Tradisional
Keranjang Titanium Sang Juara Artisan Bike
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Saling Respect, Tidak Peduli Sudah Kenal atau Belum
Modifikasi Yeezy Boost Jadi Clipless  
Suspensi Depan Mountain Bike Yang Wow
Peter Sagan Pakai Sepeda Alloy, Team Sky Tetap tanpa Disc Brake