Aturan pembatasan fisik yang diterapkan negara-negara di Eropa mulai melunak. Khususnya untuk kegiatan olahraga sepeda. Yang terbaru, Pemerintah Prancis bakal mengizinkan para pembalap pro berlatih di luar ruangan mulai 11 Mei.

Movistar benar-benar berambisi menjadi juara di Tour de France (TdF) 2018, yang berlangsung 7-29 Juli mendatang. Saking penginnya, tim asal Spanyol itu langsung menurunkan tiga kapten/kandidat juara. Bisa dibilang, mereka membawa Plan A, B, sekaligus C!

Ajang balap sepeda paling bergengsi di dunia, Tour de France (TdF), bakal berlangsung 7-29 Juli nanti. Segala persiapan akhir sedang dilakukan, baik oleh penyelenggara maupun 22 tim peserta. Setiap tahun, pasti ada perencanaan khusus menghadapi Le Tour (julukan TdF). Tapi tahun ini, perlu ada perencanaan lebih khusus karena dua hal. Pertama, pengurangan jumlah anggota per tim. Kedua, rute yang dirancang unik dan variatif, menjadikan TdF 2018 sebagai salah satu yang terberat dalam sejarah.

Peter Sagan hadir di Tour de Suisse 2018 sebagai pemegang rekor kemenangan terbanyak dalam sejarah lomba tersebut. Pada Etape 2 berupa sirkuit kota di Frauenfeld Minggu, 10 Juni, sang juara dunia tiga kali berhasil menambah lagi jumlah kemenangan itu.

Etape 6 Criterium du Dauphine, Sabtu, 9 Juni, dirancang sebagai etape yang pendek dan eksplosif. Hanya 110 km, tapi dengan empat tanjakan berat. Para pembalap langsung tancap gas sejak awal, lalu para unggulan secara alami tersaring pada tanjakan terakhir ke La Rosiere. Pello Bilbao (Spanyol), mampu meraih kemenangan untuk Astana. Tapi di belakangnya para unggulan bersaing sengit.

Tour de Suisse, satu lagi lomba pemanasan menuju Tour de France, dimulai Sabtu ini (9 Juni) hingga 17 Juni. Apabila Team Sky menjadi superteam di Criterium du Dauphine, maka kemungkinan ada dua superteam bertarung seru di Swiss. Yaitu Movistar dan BMC, yang sama-sama menurunkan skuad utama.

Julian Alaphilippe (Quick-Step Floors) berhasil merampas kemenangan di Etape 4 Criterium du Dauphine 2018, Kamis 6 Juni. Sebelumnya, kelompok ini lebih dulu membuat Dario Cataldo (Astana) menangis. Tragis, pelariannya berakhir hanya sekitar 300 meter dari finis!