Tim Indonesia berhasil mengibarkan merah putih dan menduduki podium juara tiga di balapan Asian Road Cycling Championship yang digelar di Tashkent, Uzbekistan tanggal 23-28 April. Bendera merah putih berkibar dari kategori Paracycling kelas ITT MC4-5 hasil raihan Mohammad Fadli Immanudin. Juara tiga dari kelas ITT Master usia 35-39 tahun, Roy Aldrie Widhijanto.

Jangan membenci jika tidak mau jatuh cinta. Itulah yang dialami oleh Diah Asri Astyavi. Begitu bencinya bersepeda, sampai bersumpah tidak mau lagi naik sepeda. Tapi setelah empat tahun, semuanya berubah!

Ternyata inilah jawaban Tuhan atas musibah yang menimpa Muhammad Fadli Immamudin tahun 2015 lalu. Pensiun dari balap motor akibat kecelakaan fatal yang merenggut kaki kirinya, membuat Fadli berprestasi mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Dan hasilnya, setelah satu perak dan satu perunggu dari ITT dan road race di Asian Para Games 2018, Fadli akhirnya meraih yang terbaik yaitu emas di nomor Individual Pursuit C4 (tunadaksa) Putra 4.000 meter, Jumat, 12 Oktober di Jakarta Internati

Sungguh hebat perjuangan tim para cycling putra Indonesia. Setelah meraih medali perak tiga hari yang lalu melalui M. Fadli di kelas ITT, kali ini, dia bersama M. Habib Shaleh dan Marthin Losu berhasil meraih medali perunggu di kelas Men’s C1-5 Team Sprint.

Dua orang putra Indonesia berhasil berprestasi di cabang olahraga balap sepeda di Asian Para Games 2018, Senin, 8 Oktober. Muhammad Fadli Immamuddin, atlet paracycling berhasil membawa pulang medali perak di para-balap sepeda nomor C4 (disabilitas dengan amputasi dari lutut) dan Sufyan Saori yang juga berhasil memboyong medali perak di nomor C5 (disabilitas dengan amputasi dari bahu). Keduanya berlaga di Individual Time Trial.