Launching jersey baru Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) dikemas dengan cara berbeda. Tidak sekadar gowes bareng, BRCC juga melangsungkan latihan bersama (Latber).

Mereka menuntaskan gowes 24 jam tersebut dengan mencapai jarak lebih dari 510 kilometer. BRCC membawa misi membangkitkan pariwisata Banyuwangi dalam aksinya ini.

Mengusung tema "Tour de Jogja Suffer Endurance", BRCC akan gowes selama 24 jam dari Banyuwangi ke Jogjakarta. Mereka mengemban satu misi, yakni mendongkrak pariwisata Banyuwangi yang lesu akibat diterjang pandemi Covid-19.

Setiap tahun ada banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri, datang ke Banyuwangi untuk bersepeda. Banyuwangi memang paket lengkap. Segalanya ada, baik untuk bersepeda serta segala elemen penunjangnya.

Tak salah apabila Banyuwangi disebut sebagai tempat terbaik untuk bersepeda di Indonesia. Mereka punya sarana olahraga bersepeda yang komplet. Bukan hanya itu, kota di ujung timur Pulau Jawa ini menyuguhkan tujuh event bersepeda sepanjang tahun.

Tak henti-hentinya, Zuraida Arlisa, istri almarhum Muhammad Taufiq mengucapkan terima kasih. Atas kepedulian dan perhatian komunitas cyclist di Indonesia terhadap musibah yang dialaminya. Ibu dua anak itu berupaya tetap tegar. Saat menerima kehadiran beberapa perwakilan komunitas BRCC di rumah duka, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Minggu, 8 September.

Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) mempunyai semangat baru di tahun 2019. Ditandai dengan launching jersey terbarunya, Minggu, 3 Februari. Tidak banyak acara. Hanya ride bersama anggota BRCC dengan komunitas lain se-kabupaten Banyuwangi.         

Menutup akhir tahun 2018, Guntur Priambodo, ketua Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) bersama 9 cyclist lainnya berhasil menyelesaikan tantangan bersepeda menempuh jarak 500 km dalam waktu tidak sampai 24 jam!