Peter Sagan kecewa. Ia gagal menang di etape 7 Tour de France 2020, Jumat (4/9) malam. Padahal timnya Bora-Hansgrohe mendominasi lomba sepanjang 168 kilometer ini. Sebagai pelipur lara, Sagan berhasil merebut green jersey dari tangan Sam Bennett (Deceuninck-QuickStep).

Bennett sangat menikmati hari pertamanya mengenakan jersey hijau. Yang tidak diduga, ternyata banyak orang yang salah mengira ia sebagai Peter Sagan. Mereka berteriak Sagan ketika Bennett melintas di jalanan.

Tour de France bukan sekadar tempat pembalap memburu gelar paling bergengsi. Lomba tiga pekan ini juga menjadi ajang launching atau pamer sepeda-sepeda terbaru dan aksesorinya.

Peter Sagan (BORA-Hansgrohe) mengukir rekor baru di Tour de France. Sprinter asal Slovakia ini mendapatkan green jersey ke-126 dalam sembilan tahun keikutsertannya di balapan paling bergengsi di dunia tersebut.

Superstar Peter Sagan (BORA-Hansgrohe) punya satu pesan penting untuk para penggemar Tour de France. Sagan mengimbau para penonton untuk menyaksikan balapan dari televisi di rumahnya masing-masing.

Peter Sagan tampil lebih fresh dalam balutan jersey anyar tim BORA-Hansgrohe. Khusus untuk Tour de France 2020, tim asal Jerman ini akan menanggalkan corak hitam. Jersey mereka bakal didominasi warna putih dengan aksen hijau.

Gelar terpenting di Tour de France adalah maillot jaune alias yellow jersey. Diberikan kepada pembalap dengan total waktu terbaik di penghujung 21 etape. Namun, belakangan, gelar tambahan juga semakin disegani. Khususnya maillot vert alias green jersey, yang diberikan kepada pembalap dengan poin terbanyak.

Demare finis pertama setelah memenangkan adu sprint melawan Caleb Ewan (Lotto Soudal), Wout van Aert (Jumbo-Visma), dan Peter Sagan (BORA -hansgrohe). Ia menyelesaikan lomba sejauh 198 kilometer ini dengan catatan waktu 4 jam 18 menit 57 detik.

Superstar Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) akhirnya angkat suara tentang pilihannya membalap di Giro d'Italia 2020. Tahun ini menjadi debut Sagan dalam balapan berjuluk Corsa Rosa tersebut. Sagan menjelaskan, Giro sudah masuk dalam programnya sebelum lockdown terjadi.

Richard Carapaz begitu serius mempersiapkan diri di Giro d'Italia tahun ini. Sebagai juara bertahan, pembalap asal Ekuador berhasrat besar untuk mempertahankan mahkotanya di Italia. Bersama Rohan Dennis, Carapaz akan menjadi leader Team Ineos di Giro 2020 nanti