Tour de France 2021 membuat tim WorldTour menurunkan skuad terbaik demi meraih hasil terbaik. Ineos Grenadiers contohnya. Mereka memplot Geraint Thomas untuk meraih sukses di Prancis. Ia diyakini bisa bersaing dengan Primoz Roglic (Jumbo-Visma) dan Tadej Pogacar (UAE Team Emirates).

Menurut analisis Kepala Kinerja Jumbo-Visma Mathieu Heijboer, kegagalan Roglic di Tour de France tahun lalu tak lepas dari kecelakaan di Critérium du Dauphiné 2020.

Palzer tidak menggeluti balap sepeda sejak dini. Kisahnya mirip Primoz Roglic (Jumbo-Visma). Bedanya, Roglic adalah atlet ski jumping.

Alaphilippe akan tampil lagi di Liège-Bastogne-Liège, Minggu (25/4) malam. Tentu saja ia tak mau mengulang mimpi buruk tahun lalu. Kemenangan di La Flèche Wallonne adalah modal untuk berlaga di berjuluk La Doyenne (Si Nyonya Tua) itu.

Sebelumnya, Alaphilippe menjuarai La Flèche Wallonne secara beruntun pada musim 2018 dan 2019.

Sebagai satu-satunya tim asal Belanda yang berkiprah di WorldTour, Jumbo-Visma tak mau kehilangan muka di lomba paling top di sana: Amstel Gold Race. Skuat kuning-hitam akan all-out untuk menyukseskan Wout van Aert sebagai pemenang balapan ini.

Gagal memenangkan Tour de France 2020 membuat Primoz Roglic (Jumbo-Visma) menggunakan pendekatan berbeda tahun ini. Pembalap asal Slovenia ini bakal puasa balapan selama dua bulan demi tampil maksimal di event terakbar di dunia itu.

Tour of the Basque Country 2021 menjadi milik Primoz Roglic (Jumbo-Visma). Pembalap Slovenia menjuarai ajang ini setelah finis ketua di Etape 6, Sabtu (10/4) malam.

"Sebenarnya saya yakin Pello (Bilbao) menang. Ketika saya melihatnya selebrasi, saya mengucapkan selamat kepadanya. Tapi kemudian mereka mengatakan bahwa sebenarnya saya yang menang. Jadi saya merasa luar biasa," ucap Izagirre.

Kemenangan atas Roglic membuat Pogacar naik ke posisi kedua di General Classification (GC). Ia terpaut 20 detik di belakang Roglic yang memuncaki GC sejak etape pertama.