Cedera yang dialami Chris Froome di ajang Critérium du Dauphiné 2019 ternyata masih belum sepenuhnya pulih. Cedera itu membuat Froome harus pulang lebih awal ketika timnya melakoni training camp (TC).

Chris Froome rupanya belum sepenuhnya pulih meskipun sudah kembali ke lintasan balap. Sang superstar asal Britania Raya itu membutuhkan operasi lain untuk memastikan kondisinya benar-benar siap menghadapi musim balapan tahun depan.

Kabar buruk bagi penggemar Chris Froome. Cedera superstar Team Ineos (dulu Team Sky) itu ternyata lebih parah dari yang semula diperkirakan. Tidak lama setelah terjatuh dalam kecepatan 60-an km/jam Rabu pagi lalu (12/6), dia dilaporkan mengalami patah tulang paha. Ternyata, selain tulang paha kanan, pembalap Inggris itu juga patah siku lengan kanan plus beberapa tulang rusuk.

Berita menyakitkan datang dari Criterium du Dauphine, Prancis, Rabu pagi (12/6). Superstar Team Ineos, Chris Froome, mengalami kecelakaan high speed saat menjajal rute Etape 4. Dia pun disebut mengalami patah tulang paha dan harus diterbangkan ke rumah sakit.

Sudah lama nama Chris Froome tidak muncul di arena balap. Itu karena pembalap Inggris itu memilih istirahat dan berlatih secara private dalam beberapa pekan terakhir. Sekarang, bintang Team Ineos itu siap keluar dari “pertapaan.” Pada 9-16 Juni ini, dia memanasi mesin di Criterium du Dauphine, ajang “geladi bersih” resmi Tour de France 2019.

Team Sky sudah ganti nama jadi Team Ineos. Pada Rabu, 1 Mei, tim elite Inggris itu pun memperkenalkan jersey dan image barunya. Warna biru yang selama ini menjadi aksen menemani hitam sekarang berubah jadi merah gelap. Acara perkenalan itu diselenggarakan di Linton, Inggris, menjelang berlangsungnya Tour de Yorkshire, 2-5 Mei ini.

Tour de France 2019, dua superstar Team Sky sama-sama ingin meraih kemenangan di sana. Chris Froome, yang sudah menang empat kali, ingin menang lagi di sana. Geraint Thomas, juara 2018, juga ingin menang lagi di Prancis. Dua-duanya sama-sama ingin dalam kondisi puncak saat balapan di Prancis! Team Sky versus Team Sky!

Rute Giro d’Italia 2019 resmi diperkenalkan di Milan, Rabu malam, 31 Oktober (Kamis dini hari WIB). Balapan tiga pekan ini menyuguhkan menu yang berbeda dengan Tour de France 2019, tapi tidak kalah kejam.

Nario Quintana (Movistar) mencatat sejarah di Tour de France (TdF) 2018. Pada Rabu, 25 Juli, Pembalap Kolombia itu menang di etape terpendek yang menggunakan format baru, dan finis di sebuah tanjakan baru. Ya, Etape 17 TdF 2018 memang unik. Panjangnya hanya 65 km, dan para pembalap mengawalinya di Bagneres-de-Luchon dengan standing start seperti Formula 1 atau MotoGP.

Sembilan etape berat dan chaos sudah berlalu di Tour de France 2018. Memang masih ada 12 etape masih tersisa. Tapi, bagi para unggulan, masa-masa paling “menakutkan” sudah berakhir. Khususnya Etape 9 yang melewati jalanan berbatu, Minggu, 15 Juli lalu. Setelah rest day pertama Senin, 16 Juli, peloton akan langsung menuju pegunungan. Pada dua pekan ke depan, persaingan merebut yellow jersey yang sebenarnya baru akan berlangsung.