Komitmen Richie Porte untuk meraih sukses tertinggi benar-benar patut diacungi empat jempol. Keluar dari Team Sky di penghujung 2015, pembalap Australia ini kerja keras untuk jadi leader BMC. Khususnya untuk jadi andalan dan meraih kemenangan di Tour de France.
Soal kemampuan, Richie sudah menunjukkannya.
Tapi keberuntungan belum menemaninya sampai akhir.
Pada 2016, dia out dari persaingan ketika kena penalti waktu gara-gara ban pecah lalu memakai milik pembalap tim lain (walau pembalap itu sama-sama teman asal Australia).
Pada 2017, dia sangat ngotot mengejar minimal podium. Lagi-lagi apes, terlibat kecelakaan spektakuler ketika pembalap lain tergelincir di depannya saat turunan. Porte mengalami patah tulang bahu dan pelvis akibat kecelakaan itu.
Tahun ini, Porte siap mengulangi lagi proses “menyakitkan” mengejar sukses. Sejak Januari ini dia sudah mengoptimalkan kondisi badan. Bahkan ada pesaing bilang berat badannya sudah kembali seperti ketika baru lahir!
Di seri pembuka WorldTour di Australia pertengahan Januari lalu, Porte kembali tampil gemilang. Di Etape 5 Tour Down Under di kawasan Adelaide itu, dia memenangi tanjakan Willunga Hill untuk kali kelima berturut-turut. Dia gagal meraih juara overall, meraih runner-up di belakang Daryl Impey (Mitchelton-Scott). Catatan waktu keduanya sama, tapi Impey menang countback (urutan finish di etape-etape lain lebih tinggi).
Sekarang tinggal menjaga form tersebut, memastikan ikut lomba-lomba pemanasan yang pas, lalu all out memburu Tour de France di bulan Juli.
Pembalap 32 tahun itu merasa punya support system yang luar biasa untuk mendukung ambisi tersebut. “Saya memiliki banyak orang fantastis di sekeliling saya. Mulai tim, istri, hingga keluarga”, ucapnya kepada media di Adelaide.
Kecelakaan tahun lalu memang sangat menyakitkan, secara fisik dan mental, tapi Porte yakin sudah bisa meninggalkan segala bekasnya.
“Saya yakin bisa menjalani musim terbaik dalam karir saya. Dan saya sangat termotivasi untuk mencapainya!” tandasnya.
Di Tour de France nanti, Porte akan terus mencoba menaklukkan sahabat sekaligus mantan rekan setimnya, Chris Froome. Juga akan ditantang sejumlah nama besar, seperti Vincenzo Nibali.
Mengingat Froome saat ini sedang dalam proses pembuktian kalau dia tak bersalah dalam pemakaian obat asma salbutamol, maka sang juara empat kali memang belum tentu bisa tampil di Prancis.
Andai Froome absen, bukan tidak mungkin Porte datang ke Prancis sebagai unggulan utama! (bemoturbo)
Foto: Road Cycling UK