Brompton Day Out (BDO) kembali digelar, Sabtu (5/10). Pada gelaran keenam ini, Pulau Bali menjadi tuan rumahnya. Antusiasme pengguna sepeda lipat legendaris dari Inggris ini luar biasa. Tahun lalu, peserta BDO ke-5 di Surabaya mencapai 458 cyclist. Nah, tahun ini jumlah peserta meningkat hingga 825 orang.
Rangkaian acara BDO ke-6 ini terbagi dua. Sesi pertama adalah gowes 30 km. Namanya Natural Ride. Rute gowesnya start dari Lapangan Lumintang ke sekitar Denpasar. Melewati Gatot Subroto, Nangka Utara, Kemuda, Patma, Cekomaria, Sekar Gadung, Banjar Sibang Dua, Pasar Mambal, dan kembali ke Lapangan Lumintang lagi. Start pukul 6.45 dan berakhir pukul 10.45.
Meskipun hanya berjarak 30 km, tapi gowes di sesi pertama ini asyik dan seru. Sesuai namanya, panitia tak sekedar membawa peserta menyusuri aspal jalanan Bali yang berkontur naik turun saja. Tapi, peserta juga diajak melewati pematang sawah. Di antara padi-padi yang baru ditanam dan saluran irigasi khas Bali.
Acara kemudian dilanjutkan dengan gowes 80's Heritage Ride. Start pukul 15 dari Pasar Badung dan berakhir di Partai Mertasari, Sanur.
Pesertanya BDO 6 ini tak hanya heboh dari sisi jumlah peserta, tapi juga dari penampilan para cyclist-nya. Misalnya anggota Brompton 031 dari Surabaya. Mereka datang dengan kostum unik, lengkap dengan aksesoris yang membuat suara gemerincing di kakinya. Melihat mereka seperti sedang melihat pemain Remo.
Komunitas BROW (Brompton Waskita) dari Jakarta juga tak mau kalah. Mereka tampil dengan kostum garis putih merah lebar. Bak penjual soto Madura. Mereka selalu eksis dengan mengabadikan banyak momen di sepanjang rute bersepeda.
“Saya dan teman-teman dari komunitas BROW senang bisa berkumpul bersama bromptoner dari seluruh penjuru Indonesia. Event ini dikemas sangat menarik," kata Tri Hartanto, anggota BROW.
Dia terkesan dengan rute gowes pagi, atau sesi pertama. Di mana panitia memilih rute yang melewati persawahan dengan view luar biasa indah. "Saya rasa semua kompak merasa fresh ketika melahap rute pagi tadi. Jarak 30 km tidak terasa, karena sambil foto-fotoan," imbuhnya.
Sambutan positif juga disampaikan cyclist dari Ewakobro Makassar. “Event BDO 6 ini luar biasa. Kerja keras panitia terbayar lunas. Semua peserta puas. Full day activity namun tidak berasa capeknya," kata Indra Natsir Dahlan, dari Ewakobro Makassar.
Tak sedikit bromptoner yang benar-benar menunjukkan totalitasnya dalam mengikuti BDO 6 ini. Misalnya Om Zevy dan keluarganya yang datang dari Surabaya. Dia tampak melahap rute gowes sambil menggendong anaknya. Istrinya juga tampak turut gowes.
Selain bersepeda bareng, BDO 6 juga menghadirkan sejumlah keseruan lain. Misalnya lomba sepeda lambat, Brompton teringan, adu cepat melipat Brompton maupun lomba kostum bertema tahun 80-an.(Johnny Ray)
Salah satu peserta BDO ke-6 berdandan ala 80'an