Pembalap muda Custom Cycling Indonesia (CCI) dapat pelajaran berharga di Tour de Selangor 2019, 18-22 Desember. Hasil lomba di Selangor menjadi bahan evaluasi agar tampil lebih maksimal pada musim balap 2020.
CCI menurunkan enam rider di Selangor. Empat berasal dari Indonesia, yakni Yosandy Darmawan Oetomo, M. Ridwan, M. Amri Jamali, dan Chendy Septyan. Dua pembalap lainnya dari Malaysia, yaitu M. Aqil Amzar Roslim, dan Helmi Hariri Hishamuddin.
Hanya saja, tak semua pembala itu turun. Yosandy terpaksa gagal membalap karena masalah administrasi. Kondisi ini membuat CCI hanya mengandalkan lima pembalap dalam balapan yang berjarak 685 kilometer itu.
Kekuatan CCI semakin tereduksi karena dua rider Malaysia, Aqil Amzar, dan Helmi Hariri gagal finis pada etape kedua. Alhasil, mereka harus berjuang dengan tiga pembalap sejak etape ketiga hingga etape pamungkas, Minggu (22/120 sore.
Dari tiga pembalap yang masih bertahan, M. Ridwan mengukir hasil terbaik. Ridwan finis di posisi ke-27 dalam general classification. Ia juga menempati posisi ketujuh di klasemen youth classification.
“Saya melihat hasil ini cukup bagus. Sebab Ridwan baru pertama kali ikut tour besar. Pengalamannya di balapan internasional juga nol,” kata Samai Amari, pelatih CCI kepada Mainsepeda.com, Minggu petang.
Sedangkan Chendy Septyan menghuni posisi ke-41 di general classification, dan peringkat ke-12 di youth classification. Samai menjelaskan, minimnya pengalaman internasonal membuat young guns CCI masih canggung.
Selain itu, sambung Samai, anak asuhnya masih kebingungan ketika berada di dalam peleton. Mereka belum mampu membaca kesempatan, dan menentukan langkah apa yang diambil. Alhasil strategi yang disusun pun tak berjalan dengan sempurna.
“Sekarang mereka tahu bagaimana perbedaan membalap di men junior, dan men elite. Perbedaannya sangat jauh. Ini modal buat ke depannya agar lebih bagus lagi. Sebab kalau tidak dijajaki dari sekarang, mereka tidak akan tahu,” imbuhnya.
Segala hasil positif, serta kekurangan pembalap CCI akan menjadi bahan evaluasi untuk tahun depan. Rencananya, CCI akan ambil bagian di Kejuaraan Road Race Asia di Malaysia, dan Criterium Classic di Malaysia. Dua event ini akan digelar Februari 2020.
Sementara itu, yellow jersey di Tour de Selangor 2019 menjadi milik Marcus Culey dari Team Sapura Cycling. Rider asal Australia ini menyelesaikan keseluruhan etape dengan catatan waktu 15 jam 24 menit 13 detik.
Tempat kedua diamankan Loic Desriac dari Bikelife Dong Nai. Rider Perancis ini terpaut gap 9 menit 53 detik dari Culey. Sedangkan posisi ketiga diduduki Shotaro Watanabe (Aisan Racing Team) dengan gap 11 menit 40 detik dari Culey.
Selain itu, Culey juga memuncaki points classification sehingga berhak mendapatkan green jersey. Culey mengumpulkan 56 poin. Desriac di posisi kedua, dan Watanabe ketiga. Keduanya sama-sama mendulang 26 poin.
Culey juga mendapatkan polkadot jersey, simbol raja tanjakan (king of mountain). Ia mengumpulkan 33 poin. Posisi kedua diduduki Ahmad Yoga Ilham Firdaus dari PGN Road Cycling Team. Posisi ketiga ditempati Cristopher Jurado asal Terengganu Inc. TSG Cycling Team.
Sementara itu, Sapura menjadi tim terbaik di balapan ini. Saputra sukses mengungguli Bikelife Dong Na (Vietnam), dan Terengganu Inc. TSG Cycling Team. Sedangkan, Muhammad Nur Aiman Mohd Zariff (Saputra) didaulat sebagai pembalap muda terbaik.
Tour de Selangor 2019 juga diikuti oleh pembalap MotoGP, Hafizh Syahrin. Rider Red Bull KTM Tech 3 tersebut membalap untuk tim Amskins Cycling Club. Namun, Hafizh tak mampu menyelesaikan keseluruhan lomba. Sebab ia gagal finis pada etape pertama.(mainsepeda)
Foto: Instagram CCI