Usia hanya deretan angka bagi Soetanto Tanojo. Cyclist berusia 60 tahun itu berhasil menjuarai Herbana Bromo KOM Challenge 2020 untuk kategori usia paling senior, yakni 60+. Pencapaian ini sekaligus mengulang keberhasilannya naik podium pada Herbana Bromo KOM Challenge 2019 lalu.
Soetanto menyelesaikan tanjakan menuju Wonokitri, Bromo dengan catatan waktu 1 jam 55 menit 9 detik. Kepada Mainsepeda.com, Soetanto membocorkan kunci suksesnnya menaklukkan Bromo. "Kuncinya hanya satu, latihan rutin," ungkapnya.
Ia hampir tak terbendung di kelas paling senior. Soetanto meninggalkan jauh lawan-lawannya di belakang. Aris Subekti yang menghuni posisi kedua di kategori usia 60+, finis dengan catatan waktu 1 jam 59 menit 27 detik. Sedangkan Imawan Saputra finis ketiga dengan catatan waktu 2 jam 13 menit 44 detik.
Yang menarik, catatan waktu Soetanto lebih cepat 1 menit 18 detik dari pemenang kategori Women Elite, Nurul Izzah. Selain itu, Soetanto hanya terpaut 4 menit 46 detik dari juara kategori usia 25-29 tahun, Mochammad Arief. "Ini gelar kedua dari tiga kali keikutsertaan saya di event ini," katanya.
Soetanto tampil perdana di Antangin Bromo KOM Challenge 2018. Pada saat itu ia menempati posisi keempat di kategori Men Senior 51+ dengan catatan waktu 1 jam 52 menit 53 detik. Kemudian Soetanto menjuarai kelompok usia 55-59 tahun di Herbana Bromo KOM Challenge 2019. Ia menorehkan catatan waktu 1 jam 54 menit 25 detik
"Saya jarang ikut event lainnya. Selama setahun saya hanya ikut satu event, yakni Bromo KOM. Sebab saya memang suka tantangan yang berat," bilang member member komunitas Ratjoen CC Malang ini.
Soetanto mengakui bahwa tanjakan di Bromo memang sangat berat. Selain itu, persaingan di kelompok 60+, atau yang paling senior, juga tak kalah sengit. Soetanto harus bersaing dengan cyclist-cyclist kuat dari berbagai daerah di Indonesia. "Kalau latihannya tidak rutin, mungkin tidak bisa finis," ujarnya.
Dua kali menjuarai kelas paling senior membuat Soetanto menjadi panutan untuk cyclist yang lebih muda. Apalagi, walaupun sudah memasuki kepala enam, Soetanto tampak sangat bugar. Soetanto hanya berpesan untuk rutin latihan. "Selain itu nutrisinya juga harus dijaga. Jangan lupa, tidur cukup," tegas cyclist asal Malang itu.
Soetanto memang hobi bersepeda. Ia berlatih lima kali dalam seminggu. Dalam sekali gowes, Soetanto bisa melahap rute sejauh 50 kilometer hingga 100 kilometer. Jika ingin mendapatkan sensasi nanjak, ia akan gowes ke Kota Batu atau ke Bromo. Untuk latihan endurance, Soetanto biasa gowes ke Malang Selatan.(mainsepeda)