Fokus balap sepeda dunia segera tertuju ke Tour de France, yang dimulai 7 Juli mendatang. Sekarang, para bintang –climber maupun sprinter--telah melakukan persiapan akhir. Tapi mereka tidak lagi berkumpul di satu lomba pemanasan seperti tahun-tahun sebelumnya. Melainkan terpencar di dua lomba WorldTour: Criterium du Dauphine (Prancis) dan Tour de Suisse (Swiss).
Normalnya, para bintang Tour de France, khususnya mereka yang memburu general classification (GC) memilih melakukan pemanasan di Dauphine. Lomba delapan etape itu berlangsung di Prancis, diselenggarakan oleh pihak yang sama dengan Tour de France (ASO), plus menampilkan rute atau tanjakan serupa dengan lomba terbesar itu.
Tahun ini, Criterium du Dauphine diselenggarakan mulai Minggu, 3 Juni, hingga 10 Juni. Ada etape team time trial (TTT) sepanjang 35 km, sama panjangnya dengan etape TTT di Tour de France nanti. Plus, ada satu etape yang dibuat sama persis dengan salah satu etape Tour de France! Baik jarak maupun tanjakan-tanjakannya!
Para juara Tour de France beberapa tahun terakhir selalu menyiapkan diri di Dauphine, termasuk Bradley Wiggins dan Chris Froome (yang tahun ini absen setelah ikut Giro d’Italia).
Melihat faktor-faktor itu, wajar seandainya para bintang memilih ikut Dauphine. Beberapa akhirnya tetap ke sana. Seperti Romain Bardet (AG2R La Mondiale), andalan utama Prancis, atau Vincenzo Nibali (Bahrain-Merida), juara Le Tour –julukan lomba paling bergengsi itu– pada 2014. Team Sky juga menurunkan dua andalan, Geraint Thomas dan Michal Kwiatkowski.
Richie Porte (BMC) mempersiapkan diri untuk Le Tour dengan mengikuti Tour de Suisse.
Meski demikian, nama-nama yang lebih besar ternyata justru memilih melewatkan Dauphine. Mereka justru ikut Tour de Suisse, 9-17 Juni mendatang.
Lihat saja daftar peserta di Swiss nanti: Richie Porte (BMC), Nairo Quintana dan Mikel Landa (Movistar), Rui Costa (UAE Team Emirates), Sergio Henao (Team Sky), Steven Kruisjwijk (LottoNL-Jumbo), dan Bauke Mollema (Trek-Segafredo).
Bukan hanya climber, para sprinter top juga memilih Tour de Suisse. Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) adalah nama terbesar, dan hadir sebagai pemegang rekor kemenangan etape terbanyak di Swiss (16 kali). Lalu ada Fernando Gaviria (Quick-Step Floors), Arnaud Demare (Groupama-FDJ), Andre Greipel (Lotto-Soudal), dan John Degenkolb (Trek-Segafredo).
Vincenzo Nibali (Bahrain-Merida) lebih memilih Criterium di Dauphine karena memiliki kemiripan dengan Tour de France Juli mendatang.
Kenapa bisa begini? Alasan utamanya mungkin adalah tanggal.
Tahun ini, karena Piala Dunia, Tour de France mundur seminggu dari biasanya. Itu berarti terpisah seminggu lebih jauh dari Dauphine. Setelah Dauphine, ada jeda 27 hari sebelum start Tour de France.
Bagi kebanyakan bintang, itu terlalu jauh. Mereka ingin benar-benar dalam kondisi baik di lomba pemanasan terakhir, lalu tinggal menjaganya saja sebelum Tour de France. Nah, Tour de Suisse pun jadi lebih ideal. Karena hanya ada jarak 20 hari antara akhir di Swiss dengan awal di Tour de France.
Siapa yang nanti bakal lebih benar? Yang ikut di Dauphine atau yang ikut di Swiss? Kalau menurut Nibali, yang terbaik tetap Dauphine, karena membiasakan diri dengan rute dan tanjakan yang benar-benar akan dipakai oleh Tour de France.
“Di dunia cycling sekarang, kita tak boleh melewatkan apa pun, sedikit pun, dalam mempersiapkan diri menghadapi lomba seperti Tour de France. April lalu, saya menjajal etape Roubaix (jalanan berbatu). Melihat dan mengetahui rute bisa memberi keuntungan khusus,” ujarnya.
Tour de France 2018 akan berlangsung 21 etape, dari 7 hingga 29 Juli mendatang. (mainsepeda)
Foto-foto: Bettini, Getty Images.