Pameran sepeda terbesar di benua Amerika Utara, Interbike 2018, semakin menegaskan tren helm ke depan. Yaitu semakin mendekatnya perbedaan antara helm aero dengan helm “normal.”
Baru beberapa tahun lalu, ada perbedaan cukup ekstrem antara helm aero dengan normal. Yang satu mengutamakan aerodinamika, cenderung mengabaikan ventilasi. Yang satu terus menonjolkan kenyamanan dan ventilasi. Kalau soal fitur keamanan, pada dasarnya sama.
Belakangan, kedua jenis helm ini semakin “ke tengah.” Yang aero makin berventilasi, yang normal makin aero. Makin banyak pula helm yang bisa dua-duanya. Aero tapi ada bagiannya yang bisa dibuka atau dilepas untuk menambah ventilasi.
Berikut rilisan baru tiga brand di Interbike 2018. Yaitu Smith, Bolle, dan Lazer.
Smith Makin Bulat
Helm merek Amerika Serikat, Smith, mampu memikat penggemar dengan jenis Overtake yang berbentuk khas. Disebut aero tapi dengan bentuk cenderung pipih. Juga menggunakan teknologi Koroyd (seperti sarang lebah) sebagai fitur keamanan utama
Untuk 2019, mereka merilis dua jenis helm.
Smith Ignite (kiri) dan Smith Trace (kanan).
Smith Ignite adalah jenis aero. Bentuknya lebih membulat dari desain Smith sebelumnya, dengan lubang-lubang besar di bagian depan, plus lubang “exhaust” sangat besar di belakang untuk membuang panas.
Smith Trace disebut sebagai penerus Overtake. Mereka menyebutnya sebagai helm “semi-aero.” Tentu saja lubang-lubangnya lebih banyak agar lebih adem, dan menonjolkan bobot yang hanya 280 gram, setara dengan kebanyakan helm papan atas.
Kedua helm memakai fitur MIPS, yang bisa mengurangi risiko “kepala berputar” saat benturan kecelakaan. Keduanya juga memiliki lubang untuk menaruh kacamata. Rencananya, kedua jenis ini mulai beredar Februari 2019.
Lazer Tambah Lampu
Lampu di bagian belakang helm bukanlah hal baru. Ada beberapa merek sudah menerapkannya. Lazer, merek Belgia yang kini milik Shimano, menjadi yang terbaru memakai fitur keselamatan ini. Bahkan, Lazer memasang integrated lamp pada semua produk andalan 2019-nya.
Lazer Century
Di Interbike, Lazer memperkenalkan helm Bullet 2.0, varian terbaru dari helm aero adjustable Bullet. Di versi pertama, helm aero ini punya bagian tengah-atas yang bisa buka-tutup secara sliding. Di versi 2.0 bentuknya lebih compact dan sekarang memakai visor magnet ala helm aero Giro. Kalau tidak ingin pakai visor, maka bagian itu bisa “ditaruh” secara aman di bagian belakang helm.
Lazer Bullet
Kemudian, Lazer punya Century. Ini satu aliran dengan Bullet 2.0, yaitu aero yang bisa buka-tutup ventilasinya. Bedanya, Century dijual dengan harga lebih murah. Perhatikan lampu di bagian belakangnya.
Lazer Century
Terakhir, Lazer mengeluarkan varian khusus dari Z1, helm utama mereka saat ini. Edisi limited edition ini untuk merayakan 100 tahun Lazer. Ini sebenarnya Z1 versi standar, tapi dengan corak Lion of Flanders pada penutup aerodinamis, plus lampu di belakang.
Lazer Z1
Bolle Lubang Buka-Tutup
Bolle meluncurkan dua helm baru. Yang pertama adalah Exo, helm semi aero yang lebih terjangkau, dengan harga tak sampai USD 100.
Bolle Furo.
Kemudian, mereka punya Furo, dengan harga dua kali lipat, bahkan lebih. Apa hebatnya Furo? Perhatikan ventilasi memanjang di kanan dan kiri atas helm. Bagian itu “flap”-nya bisa dibuka dan ditutup. Tergantung butuh aero atau butuh ventilasi. (mainsepeda)
Bolle Exo.