AZRUL ANANDA
Mantan CEO media nomor satu, komentator Formula 1, commissioner liga basket nasional, dan sekarang pengelola klub sepak bola. Azrul resmi menjadi cyclist sejak 2012. Kolektor sepeda balap, hobi touring, sesekali ikut balapan, pria kelahiran 1977 ini dikenal total dalam segala hal. Di Surabaya, dia dikenal dengan kelompok cycling-nya yang berjulukan Azrul Ananda School of Suffering. Sesuai namanya, sukanya yang berat dan susah!
Rim Brake Masih Kalahkan Disc Brake di Tour de France
Dalam hal teknologi rem, dunia road bike seperti sedang berada di persimpangan jalan. Apakah sudah waktunya pindah ke disc brake, ataukah masih tetap bertahan di rim brake. Perdebatan ini sepertinya masih akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. Tapi kalau ingin mengacu ke arena balap profesional kelas dunia, hingga Tour de France 2019 rim brake masih jadi raja.
Jalan Takdir Egan Bernal Jadi Juara Tour de France
Dalam segala bidang olahraga, seorang juara sejati selalu punya ciri yang sama: Intelektualisme dan keberuntungan. Di arena cycling dunia, sekarang ada Egan Bernal. Di usia 22 tahun, alam dan takdir membantunya jadi juara lomba palng bergengsi di dunia: Tour de France.
Above Category, Bike Shop Terbaik di Kawasan Gowes Terbaik
Bagi penghobi sepeda, kalau ada kesempatan traveling ke luar negeri, mungkin ada keinginan untuk mampir ke bike shop. Kalau sedang ke Amerika, masuk toko sepeda bisa seperti masuk Disneyland. Banyak yang besar dengan pilihan barang begitu luas. Atau, toko tak terlalu besar, tapi isinya sangat berkualitas dan menyenangkan. Kalau pas kebetulan di kawasan California Utara, khususnya di sekitar San Francisco, ada satu toko yang masuk daftar wajib dikunjungi. Namanya Above Category (AC).
Paling Ngeri Lihat Cyclist Tanpa Helm (Saya Sudah Pecahkan Dua Helm)
Ketika gowes, ada dua hal yang bikin saya agak ngeri ketika melihat cyclist lain di jalan. Satu, yang menggunakan earphone, karena dia akan sulit mendengar segala jenis masalah di jalanan. Dua, yang tidak menggunakan helm. Alasannya klise, lindungi kepala. Dan ini berdasarkan pengalaman pribadi, memecahkan dua helm dalam dua jenis kecelakaan yang berbeda. Plus pengalaman seorang sahabat.
Richard Carapaz, Juara Giro d’Italia karena Diremehkan Lawan
Pelajaran utama dari Giro d’Italia 2019: Jangan pernah meremehkan lawan, siapa pun dia. Sulit dipercaya, pelajaran seperti itu masih berlaku di balapan tertinggi di dunia. Tapi, itulah yang terjadi. Itulah yang membantu Richard Carapaz mencatat sejarah. Pembalap Movistar berusia 26 tahun itu menjadi orang Ekuador pertama memenangi sebuah grand tour.
Mengenang Halusinasi di Mortirolo dan Gavia
Tour de France boleh disebut sebagai lomba paling bergengsi, tapi Giro d’Italia rasanya lebih majestik dan “romantis.” Paling tidak, itulah kesan saya setelah beberapa kali menyaksikan lomba-lomba grand tour. Dua tanjakan itu, Mortirolo dan Gavia, memang kejam-kejam. Bahkan, “Mortirolo” artinya kurang lebih “Mati.” Sedangkan Gavia sering menjadi “Cima Coppi” alias tanjakan tertinggi Giro. Puncaknya di ketinggian 2.621 meter. Kami pernah menjalani keduanya, gowes dulu ke Mortirolo, baru turun dan
Test Ride: Menjawab Penasaran Grupset FSA K-Force WE
Di dunia cycling, saya mungkin termasuk early adopter. Sejak dua tahun lalu, saya sudah penasaran dengan grupset buatan FSA. Bernama K-Force WE (wireless electronic). Overall, saya lega akhirnya bisa menjajal FSA K-Force WE. Segala penasaran sudah terjawab. Pada dasarnya, ini merupakan alternatif yang baik bagi yang bosan memakai Shimano atau SRAM atau Campagnolo.
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
“Gravel bike” alias sepeda segala medan sedang booming di Amerika Serikat, dan mulai menular ke berbagai penjuru dunia. Sepeda ini sangat fleksibel. Bisa dipakai untuk jalanan aspal (dengan ban road), atau untuk off-road (dengan aneka pilihan ban). Berikut tips bagaimana merakit gravel bike. Anda akan memahami bahwa sepeda jenis ini akan menuntut komponen “lebih murah” dari road bike-road bike kebanyakan!