Randu Alas Highlands Challenge (RAHC) 2019 yang digelar oleh Polres Madiun bekerjasama dengan Radar Madiun ini diikuti 300 peserta. Datang dari 44 klub dan 25 kota kabupaten di Jawa dan Bali. Diawali non-race Madiun–Blabakan menempuh perjalanan sejauh 40 kilometer. Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono dan Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto ikut dalam gowes ini.
Setelah menempuh jalur flat di kawasan Caruban, peloton besar itu berhenti di lapangan Desa Blabakan. Dari pitstop ini merupakan start race sejauh 15 kilometer. Finisnya di Randu Alas. Para siswa sejumlah satuan pendidikan di sepanjang rute balapan juga memompa semangat para cyclist.
‘’Penentuan pemenang ini berdasarkan keputusan tujuh juri,’’ kata Sugiyono, Project Officer RAHC 2019. Juri dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Madiun dan Radar Madiun menentukan pemenang gelar King of Hill (KoH) sesuai kategori usia.
Tiga ratus meter sebelum garis finis menjadi “neraka” ratusan cyclist peserta Randu Alas Highlands Challenge (RAHC) 2019. Enam cyclist dari enam kategori berbeda mampu mengatasi tanjakan panjang dengan kontur bergelombang di Desa Randu Alas, Kare, Kabupaten Madiun, tersebut.
Sebelumnya, para cyclist juga disiksa tanjakan dengan udara yang panas di kawasan hutan Randu Alas. Akhirnya, Muh Abdul Cholil jadi yang tercepat under 30 tahun; Agus Hariyanto (31-45); Henry Setiawan (46-55 tahun); Hari Poernomo (up 55 tahun); dan Eko Bayu (MTB). Sedangkan Maria Dea mampu membelakangi delapan peserta perempuan lain, hingga berhak gelar Queen of Hill (QoH).
Dea tidak menyangka menjadi juara satu kategori Women. Sebab, anggota Roadbike Community Solo (RBCS) ini butq rute dan sekadar menggali informasi kondisi geografis lokasi balap. ’’Yang paling menyiksa cuaca panas dan angin,’’ kata Maria Dea, peraih gelar QoH.
Setali tiga uang, Henry Ristiawan peraih KoH under 55 tahun sekadar berspekulasi karena gelap terhadap rute. Cyclist asal Jogjakarta ini cukup tersiksa dengan ujung dari race sejauh 15 kilometer itu. Kekuatan kayuhan kaki dan mentalnya diuji lantaran rute tergolong menuntut kecepatan tinggi.
‘’Sejak start race dari lapangan Desa Blabakan, Mejayan saya coba melepaskan diri dari rombongan,’’ terang anggota Association of Indonesian Cycling Athlete (AICA) Jakarta. Sedangkan Agus peraih KoH under 45 tahun merasa beruntung karena sedikit banyak mengetahui kondisi dan situasi rute balap.
Sebelum hari H, cyclist asal Kota Madiun, itu sempat dua kali latihan di Randu Alas. ’’Keunggulan saya mungkin sudah tahu karakteristiknya. Tapi, lawan-lawan juga tangguh,’’ ucapnya.
Setelah melewati garis finis, ratusan peserta race dan non race berkumpul di Monumen Kresek, Kare. Mereka sarapan nasi soto dan kudapan lainnya.
Lantunan musik mengiringi istirahat setelah menempuh perjalanan sekitar 74 kilometer selama 3,5 jam. Direktur Radar Madiun Aris Sudanang juga memberi kejutan kepada Asril Kurniadi, peraih juara 2 KoH kategori usia 46-55. Aris mengucapkan secara spesial kepada Asril yang sedang berulangtahun. Sejumlah panitia juga memberikan kejutan dengan menyiram tepung dan air. ’’Luar biasa, terima kasih. Ini di luar dugaan, spesial sekali,’’ ujar Asril. (mainsepeda)
KING OF HILL DAN QUEEN OF HILL RAHC 2019
Kategori usia U-30
1. Muh Abdul Cholil Klaten
2. Triyono Setyo Magetan
3. Attila Bintang IPSM (Kota Madiun)
4. Welly Setyo Madiun
5. Nova Nurdinata W2RB (Ponorogo)
Kategori usia 31-45
1. Agus Hariyanto Ratjoen Malang
2. Purwantoro PPLP DIY ISI
3. Dwi Ratsongko Surabaya
4. Putra Jaya Purnama DMC 354 (Kediri)
5. Hendra Kesuma HCT Lumajang
Kategori usia 46-55
1. Henry Setiawan AICA (Jakarta)
2. Asril Kurniadi Surabaya
3. Rudy Soegiarto Ratjoen (Malang)
4. Suwadi Haliman FCCM (Madiun)
5. Harmuji Kraft (Kediri)
Kategori usia 56-up
1. Hari Poernomo FCCM (Madiun)
2. Sunarto CCC (Madiun)
3. Budi Listanto Dwi Jaya Bike (Madiun)
4. Oentong Soejono Madiun
5. Untung CCC (Madiun)
Kategori MTB
1. Eko Bayu NN RFR (Tulungagung)
2. Yusuf Eko Rainbow (Lumajang)
3. Choirul Huda Choro Cycling (Surakarta)
4. Bima Jamalludin Kraft (Kediri)
5. Moh Rizki Kraft (Kediri)
Kategori Women
1. Maria Dea RBCS (Surakarta)
2. Maudy Margareth Kediri
3. Siti Mahmudah Kediri
4. Dini Egar Oktaviana BRB Madiun
5. Cita Aditya Jember