Merek sepeda papan atas asal Taiwan, Merida, mengambil langkah berlawanan dengan merek-merek dunia kebanyakan. Bila produsen seperti Trek dan Specialized menjadikan sepeda allrounder mereka lebih aero, maka Merida justru membuat sepeda aero mereka lebih allrounder.
Menyambut dimulainya lagi WorldTour 2020 setelah tertunda karena pandemi, Merida meluncurkan senjata terbarunya: Reacto V4. Ini adalah sepeda aero mereka generasi keempat, yang akan jadi andalan Tim Bahrain McLaren dan sprinter andalannya, Mark Cavendish.
Normalnya, Reacto adalah sepeda aero. Kebanyakan hanya digunakan di medan-medan datar. Untuk medan berat dan menanjak, biasanya tim menggunakan model Scultura. Sekarang, Scultura digeser juga menjadi sepeda endurance. Reacto V4 yang bergeser jadi allrounder untuk segala medan, sambil mempertahankan karakter aeronya.
Inilah sepeda aero pertama yang diposisikan langsung menantang sepeda-sepeda general classification seperti Cannnondale SuperSix EVO, Specialized Tarmac SL7, dan Trek Emonda SLR.
Secara keseluruhan, Merida berupaya membuat Reacto V4 ini lebih ringan, lebih aero, dan lebih nyaman. Untuk bagian kokpit, mereka menggandeng produsen komponen papan atas, FSA (Full Speed Ahead). Merida mengadopsi sistem ACR yang dikembangkan FSA untuk "menyembunyikan" semua kabel.
Handlebar dan stem integrated-nya berlogo Vision, merek aerodinamis di bawah bendera FSA.
Seperti merek-merek besar lain, Merida menyediakan Reacto V4 dalam dua level karbon. Yang level tinggi dan lebih ringan, CF5, atau yang level dengan harga lebih terjangkau CF3. (mainsepeda)
Sudah lihat podcast terbaru Main Sepeda?
audionya bisa didengarkan di sini: