AZRUL ANANDA
Mantan CEO media nomor satu, komentator Formula 1, commissioner liga basket nasional, dan sekarang pengelola klub sepak bola. Azrul resmi menjadi cyclist sejak 2012. Kolektor sepeda balap, hobi touring, sesekali ikut balapan, pria kelahiran 1977 ini dikenal total dalam segala hal. Di Surabaya, dia dikenal dengan kelompok cycling-nya yang berjulukan Azrul Ananda School of Suffering. Sesuai namanya, sukanya yang berat dan susah!
Membedah Aturan-Aturan Bersepeda Seru Velominati (1)
Rule #1 sampai #3, Pokoknya Harus Turuti Aturan!
Bersepeda itu memberi kebebasan. Ada yang bilang, kita bisa seperti terbang saat berada di atas sepeda. Tapi, setelah bertahun-tahun menjadikan diri sebagai seorang “cyclist,” saya merasa tetap harus ada hal-hal yang harus “ditaati.” Ini gara-gara terlalu sering melihat orang bersepeda “seenaknya” di jalan. Baik itu dalam berperilaku, apalagi dalam berpakaian.
Ini Baru Balapan, Dirty Kanza 350 Mil (Alias 563 Km!)
Weekend ini (1-2 Juni), ada balapan yang mungkin paling gila di dunia. Sebuah balapan gravel (jalan kerikil/non-aspal) yang start/finish di kota Emporia, negara bagian Kansas, Amerika Serikat.
Tanjakan Neraka Itu Bernama Zoncolan
Di dunia ini ada banyak hal yang dianggap paling menyakitkan. Ada sakitnya putus dengan pasangan. Tapi lantas ada yang bilang, ke dokter gigi itu lebih sakit daripada sakit hati. Nah, bagi cyclist sedunia, ada yang lebih sakit dari pada sakit hati dan sakit ke dokter gigi. Yaitu sakit mencoba menaklukkan tanjakan bernama Monte Zoncolan!
Ujian Rohan Dennis Menuju Juara Grand Tour
Australia punya tradisi melahirkan juara-juara olahraga hebat. Di arena sepeda, prestasi tertinggi mungkin diraih oleh Cadel Evans saat meraih Tour de France pada 2011. Sekarang, mereka punya Richie Porte sedang memburu prestasi yang sama.
BROMO: Kalau Manja Jangan Ikut
Harus selalu ada even yang berani mendobrak batas, menantang “kegampangan,” dan mengajak partisipannya untuk terus maju dan menjadi lebih baik. Di dunia cycling, itu yang saya harapkan dari acara tahunan menanjak ke Wonokitri, Bromo.
AA SoS Malaysia Training Camp 2018 (4-Habis)
Award Topi Merah untuk Dua Cyclist Jakarta
Berakhir sudah Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) Malaysia Training Camp 2018. Minggu pagi (1 April), para peserta melakukan short ride naik ke Brinchang. Kemudian cepat-cepat packing karena harus menempuh perjalanan tiga jam menuju bandara Kuala Lumpur, pulang ke Indonesia.
AA SoS Malaysia Training Camp 2018 (3)
Hajar-Hajaran ke Air Terjun, Bertahan Hidup Balik ke Hotel
Sabtu, 31 Maret itu, total jarak hampir sama, 115 km. Menanjaknya sebenarnya relatif sedikit, hampir 2.000 m alias setara menanjak ke Wonokitri, Bromo. Tapi, hari itu jenis siksaannya beda.
AA SoS Malaysia Training Camp 2018 (2)
Rute Merambat Panjang, Belajar Manajemen Energi
Rute Jumat, 30 Maret, sebenarnya hanya 94 km. Tapi lantas berkembang jadi 117 km, karena ditambahkan rute menuju Kebun Teh Boh di Brinchang. Rute tambahan itu ditambahkan setelah dibatalkan pada hari pertama, gara-gara hujan lebat menyambut peserta begitu tiba dari Indonesia.