Azrul Ananda -
June 11, 2018
Bersepeda itu memberi kebebasan. Ada yang bilang, kita bisa seperti terbang saat berada di atas sepeda. Tapi, setelah bertahun-tahun menjadikan diri sebagai seorang “cyclist,” saya merasa tetap harus ada hal-hal yang harus “ditaati.” Ini gara-gara terlalu sering melihat orang bersepeda “seenaknya” di jalan. Baik itu dalam berperilaku, apalagi dalam berpakaian.
Azrul Ananda -
June 02, 2018
Weekend ini (1-2 Juni), ada balapan yang mungkin paling gila di dunia. Sebuah balapan gravel (jalan kerikil/non-aspal) yang start/finish di kota Emporia, negara bagian Kansas, Amerika Serikat.
Azrul Ananda -
May 18, 2018
Di dunia ini ada banyak hal yang dianggap paling menyakitkan. Ada sakitnya putus dengan pasangan. Tapi lantas ada yang bilang, ke dokter gigi itu lebih sakit daripada sakit hati. Nah, bagi cyclist sedunia, ada yang lebih sakit dari pada sakit hati dan sakit ke dokter gigi. Yaitu sakit mencoba menaklukkan tanjakan bernama Monte Zoncolan!
Azrul Ananda -
May 07, 2018
Australia punya tradisi melahirkan juara-juara olahraga hebat. Di arena sepeda, prestasi tertinggi mungkin diraih oleh Cadel Evans saat meraih Tour de France pada 2011. Sekarang, mereka punya Richie Porte sedang memburu prestasi yang sama.
Azrul Ananda -
April 28, 2018
Harus selalu ada even yang berani mendobrak batas, menantang “kegampangan,” dan mengajak partisipannya untuk terus maju dan menjadi lebih baik. Di dunia cycling, itu yang saya harapkan dari acara tahunan menanjak ke Wonokitri, Bromo.
Azrul Ananda -
April 01, 2018
Berakhir sudah Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) Malaysia Training Camp 2018. Minggu pagi (1 April), para peserta melakukan short ride naik ke Brinchang. Kemudian cepat-cepat packing karena harus menempuh perjalanan tiga jam menuju bandara Kuala Lumpur, pulang ke Indonesia.
Azrul Ananda -
March 31, 2018
Sabtu, 31 Maret itu, total jarak hampir sama, 115 km. Menanjaknya sebenarnya relatif sedikit, hampir 2.000 m alias setara menanjak ke Wonokitri, Bromo. Tapi, hari itu jenis siksaannya beda.
Azrul Ananda -
March 30, 2018
Rute Jumat, 30 Maret, sebenarnya hanya 94 km. Tapi lantas berkembang jadi 117 km, karena ditambahkan rute menuju Kebun Teh Boh di Brinchang. Rute tambahan itu ditambahkan setelah dibatalkan pada hari pertama, gara-gara hujan lebat menyambut peserta begitu tiba dari Indonesia.